Sirsak Dan Manfaat Obat Kanker Payudara
Sejak dulu, buah sirsak sudah
dimanfaatkan sebagai obat
herbal yang bermanfaat
mengobati berbagai
penyakit, buah dan daunnya
sudah sangat populer khasiatnya.
Bagian
sirsak yang bermanfaat untuk obat
kanker adalah batang, daun, dan juga
buahnya.
Perkembangan jaman yang dimotori
oleh majunya teknologi yang kian
hari kian canggih, membuat kajian
terhadap manfaat sirsak dikembangkan
dan ternyata bisa mencegah dan juga
ampuh untuk mengobati beberapa jenis
kanker.
"Untuk sirsak sendiri telah diteliti
dapat mengobati kanker usus besar
(kolon), kanker paru-paru, kanker
pankreas, kanker prostat, dan juga
kanker payudara," kata Ketua Umum
Perhimpunan Dokter Herbal Medik
Indonesia (PDHMI) dr. Hardhi Pranata,
Sp.S, seperti dikutip dari Kompas.com
Hardhi Pranata mengungkapkan
cara meramu sirsak untuk kesehatan,
"dengan cara minum jus buah sirsak
atau dengan cara merebus 9 lembar
daun sirsak dan minum air rebusan
tersebut lalu dimonitor keadaannya.
Biasanya nafsu makan akan meningkat
dan pertumbuhan sel-sel kankernya
akan terharnbat"
"Sebagian tumbuhan obat di
Indonesia mengandung obat antikanker,
seperti sitotoksin yang memiliki kemampuan untuk membunuh dan
mendeteksi sel-sel yang tumbuhnya
tidak normal. Senyawa-senyawa di
dalam tumbuhan ini bisa berfungsi
dalam bentuk gabungan, tapi ada juga
yang single;'ujarnya.
mengandung senyawa
saponin, polifenol, dan juga bioflavonoid
yang memiliki khasiat sebagai
antioksidan. Nah, cara membunuh sel
kanker oleh sirsak inilah yang berbeda
dengan herballainnya. Sirsak hanya
membunuh sel-sel yang tumbuhnya
abnormal atau sel-sel spesifik seperti
radikal bebas yang ada sel-sel
kankernya. Tapi sirsak tidak merusak selsel
yang sehat.
Selain memiliki rasa yang enak, buah
sirsak ini juga membantu memelihara
kesehatan, mencegah penyakit, dan
mengobati penyakit. Hal ini karena buah
sirsak juga bisa menurunkan tekanan
darah, anti-parasit, obat penenang yang
berfungsi meningkatkan kekebalan
tubuh serta mengatasi depresi, radang
sendi, dan juga untuk asam urat.
Pasien-pasien kanker di sana tidak
mengalami mual, rambut rontok,
berat badan menu run, dan bisa tetap
berjalan-jalan seperti biasa.
Terapi kombinasi ini diharapkan bisa
mengurangi efek sam ping dari terapi
standar kanker yang dilakukan, seperti
kemoterapi, radiasi atau operasi, serta
dapat mengurangi jumlah kemoterapi
yang seharusnya dilakukan oleh si
pasien.*
Jaga Diri dari Batu Ginjal
Di Indonesia, selain kasus gagal ginjal, batu ginjal juga semakin sering dijumpai. Penyakit ini juga sering disebut batu karang dan kencing batu.
Menurut para ahli, penyebab batu ginjal adalah akibat pola mengonsumsi makanan yang salah. Namun, bila menengok sejarahnya, penderita batu ginjal telah ditemukan sejak ribuan tahun lalu. Hal itu terbukti dari hasil penemuan para ahli, jejak batu ginjal ditemukan pada mumi yang dibalsam dan berusia sekitar 7.000 tahun di Mesir. Salah satu penyebab batu ginjal adalah kelebihan kalsium. Untuk itu setiap orang dianjurkan untuk mencegah kelebihan asupan kalsium. Makanan yang mengandung kalsium tinggi adalah ikan salmon, sarden, keju, susu, es krim, dan sayur kol. Makanan jenis ini mengandung lebih dari 100 mg kalsium per porsi. Sedangkan bayam, ikan kering, dan cokelat tergolong makanan yang mengandung kalsium sedang. Selain mengurangi asupan kalsium, penderita ginjal juga dianjurkan mengurangi konsumsi garam, karena setiap peningkatan 100 mg garam dalam makanan dapat meningkatkan 25-30 mg kalsium dalam urin.
Sementara itu, ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Ali Khomsan berpendapat konsumsi secara berlebihan sayur dan buah juga membebani fungsi kerja ginjal. Walaupun vitamin diperlukan tubuh, tapi jika ginjal tidak mampu mencerna dapat menyebabkan seseorang terkena gagal ginjal. Selain vitamin, makanan yang mengandung protein dan mineral juga tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Misalnya, daging, ikan, kacang-kacangan, garam, telur, dan susu. "Konsumsi teh berlebihan juga tidak baik. Karena selain mengandung kafein, di dalam teh ada unsur non-gizi yang mengganggu penyerapan mineral." Namun, Ali menambahkan, bukan berarti penderita batu ginjal tidak boleh mengonsumsi makanan mengandung vitamin, protein, dan mineral.
Asalkan, pola konsumsi terutama golongan usia lanjut oleh penderita batu ginjal dibatasi agar ginjal berfungsi baik. Sebab, penderita batu ginjal juga memerlukan kandungan gizi dalam makanan untuk kesehatan tubuhnya. Dijelaskan Ali, orang yang memiliki ginjal normal tentu dapat mencerna vitamin dosis tinggi yang memang diperlukan tubuh. Dan, orang tersebut dapat mengonsumsi vitamin 10 kali lipat lebih banyak, dibandingkan manusia yang ginjalnya tidak baik.
Karena itu terhadap orang yang memiliki ginjal kurang baik, Ali menganjurkan agar sejak muda mengonsumsi vitamin, mineral, dan protein secara moderat (tidak lebih dan tidak kurang). "Untuk mengetahui apakah seseorang memiliki ginjal baik atau bagus, bisa dilihat dari riwayat kesehatan ayah atau ibunya. Kalau orangtua atau saudara satu darah memiliki masalah gangguan ginjal, maka ia akan berpotensi terkena penyakit tersebut," katanya.
Ali menyebutkan, di negara-negara maju saat ini dikenal istilah konsumsi lima porsi sayur dan buah setiap hari. Yaitu, apabila dalam sehari seseorang mengonsumsi dua kali sayuran harus diimbangi dengan tiga buah. "Itu berlaku bukan hanya untuk penderita ginjal, tapi juga untuk mengatasi penyakit kronis." Namun, yang sekarang terjadi di Indonesia, keluarga yang secara ekonomi baik cenderung mengonsumsi zat-zat tadi secara berlebihan, baik sadar ataupun tidak. "Misalnya dengan makan di restoran fast food. Mungkin sekarang tidak dirasakan, tapi kalau hal itu menjadi kebiasaan akan sulit dihilangkan," ujarnya. Ali tidak setuju dengan pendapat yang menyebutkan diet dapat menangkal batu ginjal. Menurutnya, diet bukanlah untuk menangkal batu ginjal, tapi mengatasi ginjal agar tidak terbebani.
"Diet memang memengaruhi pola makanan yang buruk menjadi lebih baik. Tapi kalau diet bertujuan untuk mengatasi kegemukan, itu lain lagi arahnya. Karena diet hanya mengurangi kalori tubuh." Terhadap para penderita batu ginjal, Ali menyarankan agar mengonsumsi air putih untuk memperlancar pencernaan dan mengurangi beban ginjal. Namun terhadap penderita gagal ginjal, menurutnya, memang harus dilakukan operasi sebagai upaya penyembuhan.
Cara yang cukup efektif untuk mengatasi batu ginjal tanpa harus operasi adalah rajin mengonsumsi jeruk nipis. Kandungan sitrat jeruk nipis lokal (citrus aurantifolia swingle) bulat memiliki kandungan sitrat 10 kali lebih besar dibanding jeruk keprok atau enam kali jeruk manis. Biasanya sitrat di dalam air kemih pada penderita batu ginjal paling rendah pada malam dan dini hari, maka pemberian jeruk nipis dianjurkan sesaat sesudah makan malam sehingga hasilnya lebih maksimal. Cara pemberian jeruk nipis lokal ini bisa berupa dua buah jeruk nipis dengan diameter di atas 4,5 cm yang diencerkan dalam dua gelas air. Pemberian perasan jeruk nipis sesudah makan malam dilaporkan tidak menimbulkan keluhan lambung dan memberikan rasa kepatuhan.
Hidup dengan Stress, Mengapa tidak?
Tekanan pekerjaan hingga keadaan keluarga seringkali membuat orang merasa stres saat menghadapi dan menyelesaikan masalah tersebut. Stres mampu membahayakan kesehatan anda. Survei menunjukkan bahwa 43 persen orang dewasa menderita mulai dari dampak tidak baik pada kesehatan hingga menderita stress. Apabila terserang stress maka akan dapat menghabiskan vitamin B dari tubuh yang sangat penting untuk sistem anda menghadapi ketakutan. Hal ini juga bisa mengurangi penyerapan nutrisi dalam sistem tubuh anda dari makanan yang anda makan dan dari suplemen yang anda masukkan ke dalam tubuh.
Saat anda mengatakan bahwa merasa "stress", itu lebih dari sekedar masalah secara emosional saja. Tentu saja hal ini mempengaruhi tubuh anda dalam banyak cara daripada yang bisa anda bayangkan. Tapi anda tidak perlu cemas, ada beberapa langkah yang bisa anda lakukan untuk melawan stres sebelum kesehatan anda terganggu. Cobalah gabungan langkah sederhana ini dalam gaya hidup anda, agar tubuh lebih siap mengatasi stress dalam kehidupan setiap hari, simak berikut ini. Dapatkah Tidur yang Cukup. Telah terbukti jika tidur benar-benar menolong mengurangi stress. Tidur memulihkan tubuh dan pikiran dan menolong anda memelihara kesehatan mental dan fisik. Studi telah menunjukkan bahwa orang yang tidur tujuh hingga delapan jam setiap malamnya menikmati kesehatan dan kehidupan yang lebih panjang daripada orang yang kurang tidur. Keletihan membuat anda kurang dapat mengatasi dengan baik situasi penuh tekanan. Dinamika ini dapat menciptakan siklus tindakan yang merusak.
Saat pasien yang mengidap stress mendapatkan lebih banyak istirahat, mereka akan merasa lebih baik dan lebih tabah dan mampu beradaptasi kala berurusan dengan peristiwa setiap harinya. Jangan remehkan gagasan kuno tentang tidur malam yang cukup. Tidur cukup memberi lebih banyak kesehatan daripada yang anda tahu. Makanan Diet Seimbang Untuk Menjaga Nutrisi. Saat seseorang mengalami stres maka vitamin B dalam tubuhnya akan berkurang dan penyerapan nutrisi vital akan menipis. Menjadi penting untuk memastikan makanan anda memiliki diet yang seimbang. Sikap dalam satu pengalaman atau bagaimana merespon terhadap peristiwa stress tergantung daripada seberapa banyak diet makanan seperti halnya pada kecakapan anda.
Mengkonsumsi makanan yang benar dan menjaga diet seimbang dapat menolong mengurangi stress serta mendorong lebih banyak energi. Cobalah untuk membuat waktu makan anda menjadi tenang dan rileks. Makan dalam perjalanan biasanya membuat anda memilih makanan yang buruk dan suatu atmosfir penuh kesibukan yang hanya akan menyumbang terjadinya stress yang lebih besar. Perbaiki Pola Makan Dengan Suplemen yang Berkualitas. Sebagai tambahan untuk pola makanan diet yang seimbang, suplemen sangat penting untuk keseluruhan kesehatan dan nutrisi. Mengkonsumsi suplemen adalah langkah besar untuk menolong sistem tubuh yang tengah gelisah yang beresiko lebih besar selama waktu-waktu stress. Semakin besar dukungan bagi sistem tubuh yang tengah stress, peneliti telah menunjukkan bahwa vitamin B-12 adalah nutrisi yang paling utama karena mendorong aktifitas sel saraf dalam tubuh. Badan Makanan dan Gizi AS telah merekomendasikan bahwa orang yang berusia lebih dari 51 tahun menyerap nutrisi tidak sebaik daripada apa yang harus dipakai tubuhnya. Oleh karena itu, mereka harus melakukan diet suplemen vitamin B-12 atau dibentengi oleh produk makanannya. Hindari Atau Batasi Kafein. Kafein adalah perangsang yang benar-benar membangkitkan reaksi stress dalam tubuh (Dr. David Posen, Canadian Journal of Continuing Medical Education).
Orang yang membuat rendah kadar kafein atau bahkan menghilangkan masuknya kafein dilaporkan mempunyai kondisi perasaan yang lebih santai, lebih tidak gelisah dengan energi dan memperbaiki pola tidur. Lain kali kala anda membutuhkan secangkir kopi, carilah yang bebas kafein. Olah Raga Teratur. Olahraga merupakan kunci untuk mengurangi stress. Tidak ada yang menyangkal olah raga aerobik sebagai satu cara menyalurkan energi kala anda stres. Olahraga secara umum direkomendasikan anda lakukan dalam bentuk aerobik paling tidak selama 20 menit, tiga kali seminggu. Jika anda belum berolah raga, temukan aktifitas yang bekerja baik bagi anda dan mulailah lakukan.
Nikmati Kesenangan Sederhana. Terkadang hal-hal kecil justru yang sangat berarti. Adalah menakjubkan bagaimana pengobatan sederhana yang berkaitan dengan kesenangan dapat mengurangi stress. Ambil waktu berjalan di danau atau taman, bermain dengan anak atau keponakan atau membaca buku. Buatlah waktu dalam jadwal anda untuk melakukan hal-hal sederhana yang membawa kegembiraan pada diri anda. Yakinkan pada diri bahwa anda bisa menikmati kehidupan dengan penuh semangat. Jangan lupa mengkonsumsikan suplemen setiap hari dengan suplemen berkualitas B-12, karena suplemen inilah yang sangat kurang karena digunakan saat mengalami stres. Semoga berhasil.
Mengenal Penyakit Hipertensi
Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit darah tinggi adalah keadaan dimana tekanan darah seseorang berada diatas batas normal atau optimal yaitu 120 mmHg unutk sistolik dan 80 mmHg untuk diastolik. Sistolik adalah tekanan darah pada saat jantung memompa darah kedalam pebuluh nadi (saat jantung berkontraksi).
Diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung mengembang atau relaksasi. Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai tekanan darah tinggi. Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan darah arteri sistemik ang terjadi secara terus menerus. Meskipun konsep ini jelas, tekanan darah yang menyebabkan hipertensi ditentukan secara acak berdasarkan tekanan yang yang berkaitan dengan resiko statistik berkembangnya penyakit yang terkait hipertensi.
Tekanan darah seseorang dapat diklasifikasikan berdasarkan pada pengukuran rata-rata dua kali pengukuran sebagai berikut: Seseorang dianggap normal, jika tekanan darah sistoliknya 120 mmHg dan tekanan darah diastoliknya 80 mmHg. Dianggap prehipertensi jika tekanan darah sistolik seseorang 120-139 mmHg atau tekanan darah diastoliknya 80-89 mmHg. Hipertensi tahap I, jika tekanan darah sistolik seseorang 140-159 atau tekanan darah diastoliknya 90-99. Hipertensi tahap II, jika tekanan darah sistolik seseorang 160 mmHg dan tekanan darah diastoliknya 100.
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat dibedakan menjadi: Hipertensi primer atau esensial. Penyebab hipertensi ini masih belum diketahui secara pasti penyebabnya. Tapi biasanya disebabkan oleh faktor yang saling berkaitan(bukan faktor tunggal/khusus). Hipertensi primer memiliki populasi kira-kira 90% dari seluruh pasien hipertensi. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain sepeti kerusakan ginjal, diabetes, kerusakan vaskuler dan lain-lain. Sekitar 10% dari pasien hipertensi tergolong hipertensi sekunder.
Resiko relatif hipertensi tergantung pada jumlah dan keparahan dari faktor resiko yang dapat dihindari dan faktor yang tidak dapat dihindari. Faktor-faktor yang tidak dapat dihindari antara lain faktor genetika, umur, jenis kelamin, dan etnis. Sedangkan faktor yang dihindari meliputi stress, obesitas, dan nutrisi.
Low Back Pain ( LPB )
Low Back Pain (LBP) adalah rasa nyeri yang terjadi di daerah pinggang bagian bawah dan dapat menjalar ke kaki terutama bagian sebelah belakang dan samping luar. Keluhan ini dapat demikian hebatnya hingga penderitanya mengalami kesulitan dalam setiap pergerakan sampai harus istirahat dan dirawat di rumah sakit. Keluhan low back pain ini ternyata menempati urutan kedua tersering setelah nyeri kepala.
Di Amerika Serikat lebih dari 80% penduduk pernah mengeluh low back pain dan di negara kita sendiri diperkirakan jumlahnya lebih banyak lagi. Mengingat bahwa low back pain ini sebenarnya hanyalah suatu simptom/gejala, maka yang terpenting adalah mencari faktor penyebabnya agar dapat diberikan pengobatan yang tepat. Pada dasarnya, timbulnya rasa sakit tersebut karena terjadinya tekanan pada susunan saraf tepi daerah pinggang (saraf terjepit). Jepitan pada saraf ini dapat terjadi karena gangguan pada otot dan jaringan sekitarnya, gangguan pada sarafnya sendiri, kelainan tulang belakang maupun kelainan di tempat lain, misalnya infeksi atau batu ginjal dan lain-lain. Spasme otot (ketegangan otot) merupakan penyebab yang terbanyak dari LBP. Spasme ini dapat terjadi karena gerakan pinggang yang terlalu mendadak atau berlebihan melampaui kekuatan otot-otot tersebut. Selain itu, pengapuran tulang belakang di sekitar pinggang yang mengakibatkan jepitan pada saraf juga dapat mengakibatkan nyeri pinggang yang hebat.
HNP (Hernia Nukleus Pulposus) yaitu terdorongnya nucleus pulposus suatu zat yang berada diantara ruas-ruas tulang belakang, ke arah belakang baik lurus maupun kearah kanan atau kiri akan menekan sumsum tulang belakang atau serabut-serabut sarafnya juga dapat mengakibatkan rasa sakit pada bagian pinggang yang sangat hebat. Hal ini terjadi karena trauma/kecelakaan dan rasa sakit tersebut dapat menjalar ke kaki kanan maupun kiri (iskhialgia). Adapun sebab lain yang perlu diperhatikan adalah: tumor, infeksi, batu ginjal, dan lain-lain, juga dapat mengakibatkan tekanan pada serabut saraf. Penanganan yang terbaik adalah dengan menghilangkan penyebabnya (kausal), walaupun bagi yang mengalaminya, yang terpenting adalah menghilangkan rasa sakitnya (simptomatis). Untuk mencari penyebab yang tepat, selain dengan pemeriksaan foto rontgen poros tulang belakang, kadang diperlukan pemeriksaan khusus misalnya Scanning, MRI, dan lain-lain.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Agar tidak terkena LBP, sebaiknya olahraga yang teratur dengan intensitas yang cukup dan memilih gerakan yang tepat. Menghindari makanan yang mengandung banyak lemak, asam urat, dan lainnya, agar memperlambat terjadinya pengapuran tulang belakang. Usahakan jangan sampai terjadi kelebihan berat badan. Hidup dalam lingkungan yang sehat dengan udara yang bersih dan menghindari polusi yang berlebihan serta hidup yang teratur tanpa stress.
Learning Community - Pembelajaran Matematika di Indonesia
Learning Community, Aktivitas belajar yang dilakukan melalui pendekatan kontekstual biasanya melibatkan suatu kelompok sosial tertentu yang dikenal sebagai learning community. Komunitas belajar ini memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar karena di dalamnya terjadi suatu proses interaksi aktif baik antar siswa maupun antara siswa dengan guru. Dengan terjadinya interaksi seperti tersebut, maka dengan sendirinya akan diperoleh banyak keuntungan antara lain terjadinya: sharing pengetahuan dan pendapat, refleksi atas hasil pemikiran masing-masing maupun kelompok, saling berargumentasi atas pendapat atau hasil masing-masing, dan akhirnya akan bermuara pada peningkatan pemahaman untuk masing-masing anggota kelompok.
Untuk melihat sejauh mana implikasi pendekatan yang telah dikemukakan di atas terhadap pembelajaran matematika di Indonesia, terlebih dahulu perlu diuraikan beberapa ciri penting dari kurikulum terbaru yang saat ini diterapkan di lapangan. Ciri ciri kurikulum tersebut adalah sebagai berikut:
1. Karena kurikulum ini dikembangkan berdasarkan kompetensi tertentu.
2. Berpusat pada anak sebagai pengembang pengetahuan.
3. Terdapat penekanan pada pengembangan kemampuan pemecahan masalah; kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan mengkomunikasikan gagasan secara matematik.
4. Cakupan materi untuk sekolah dasar meliputi: bilangan, geometri dan pengukuran, pengolahan data, pemecahan masalah, serta penalaran dan komunikasi.
5. Cakupan materi untuk SLTP meliputi: bilangan, aljabar, geometri dan pengukuran, peluang dan statistika, pemecahan masalah, serta penalaran dan komunikasi.
6. Cakupan materi untuk SMU meliputi: aljabar, geometri dan pengukuran, trigonometri, peluang dan statistika, kalkulus, logika matematika, pemecahan masalah, serta penalaran dan komunikasi.
7. Kurikulum berbasis kompetensi ini secara garis besarnya mencakup tiga komponen yaitu kompetensi dasar, materi pokok, dan indikator pencapaian hasil belajar.
8. Kemampuan pemecahan masalah serta penalaran dan komunikasi bukan merupakan pokok bahasan tersendiri, melainkan harus dicapai melalui proses belajar dengan mengintegrasikan topik-topik tertentu yang sesuai.
Read More
Untuk melihat sejauh mana implikasi pendekatan yang telah dikemukakan di atas terhadap pembelajaran matematika di Indonesia, terlebih dahulu perlu diuraikan beberapa ciri penting dari kurikulum terbaru yang saat ini diterapkan di lapangan. Ciri ciri kurikulum tersebut adalah sebagai berikut:
1. Karena kurikulum ini dikembangkan berdasarkan kompetensi tertentu.
2. Berpusat pada anak sebagai pengembang pengetahuan.
3. Terdapat penekanan pada pengembangan kemampuan pemecahan masalah; kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan mengkomunikasikan gagasan secara matematik.
4. Cakupan materi untuk sekolah dasar meliputi: bilangan, geometri dan pengukuran, pengolahan data, pemecahan masalah, serta penalaran dan komunikasi.
5. Cakupan materi untuk SLTP meliputi: bilangan, aljabar, geometri dan pengukuran, peluang dan statistika, pemecahan masalah, serta penalaran dan komunikasi.
6. Cakupan materi untuk SMU meliputi: aljabar, geometri dan pengukuran, trigonometri, peluang dan statistika, kalkulus, logika matematika, pemecahan masalah, serta penalaran dan komunikasi.
7. Kurikulum berbasis kompetensi ini secara garis besarnya mencakup tiga komponen yaitu kompetensi dasar, materi pokok, dan indikator pencapaian hasil belajar.
8. Kemampuan pemecahan masalah serta penalaran dan komunikasi bukan merupakan pokok bahasan tersendiri, melainkan harus dicapai melalui proses belajar dengan mengintegrasikan topik-topik tertentu yang sesuai.
Self-Regulated Learning (SRL) - Pembelajaran Matematika di Indonesia
SRL mencakup tiga karakteristik sentral yaitu:
(1) kesadaran berfikir,
(2) penggunaan strategi, dan
(3) pemeliharaan motivasi.
Pengembangan sifat self-regullated pada diri seseorang meliputi peningkatan kesadaran tentang berpikir efektif serta kemampuan menganalisis kebiasaan berpikir. Seseorang memiliki peluang untuk mengembangkan keterlibatannya dalam self-observation, selfevaluation, dan self-reaction untuk mengarahkan tiap rencana yang dia buat, strategi yang dipilih, serta evaluasi tentang pekerjaan yang dihasilkan.
Aspek kedua dari SRL meliputi strategi untuk belajar, mengontrol emosi, dan aspek-aspek lain yang menunjang terbentuknya kemampuan penggunaan strategi. Dan dalam kaitannya dengan pemeliharaan motivasi, beberapa aspek berikut perlu diperhatikan: tujuan aktivitas yang dilakukan, tingkat kesulitan serta nilainya, persepsi siswa tentang kemampuannya untuk mencapai tujuan tersebut, dan persepsi siswa apabila mereka berhasil atau gagal mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian, SRL meliputi sikap, strategi, serta motivasi yang dapat meningkatkan upaya siswa dalam belajar. Peranan siswa dan guru dalam self-regulated learning dapat dirangkum dalam tabel berikut ini.
Read More
(1) kesadaran berfikir,
(2) penggunaan strategi, dan
(3) pemeliharaan motivasi.
Pengembangan sifat self-regullated pada diri seseorang meliputi peningkatan kesadaran tentang berpikir efektif serta kemampuan menganalisis kebiasaan berpikir. Seseorang memiliki peluang untuk mengembangkan keterlibatannya dalam self-observation, selfevaluation, dan self-reaction untuk mengarahkan tiap rencana yang dia buat, strategi yang dipilih, serta evaluasi tentang pekerjaan yang dihasilkan.
Aspek kedua dari SRL meliputi strategi untuk belajar, mengontrol emosi, dan aspek-aspek lain yang menunjang terbentuknya kemampuan penggunaan strategi. Dan dalam kaitannya dengan pemeliharaan motivasi, beberapa aspek berikut perlu diperhatikan: tujuan aktivitas yang dilakukan, tingkat kesulitan serta nilainya, persepsi siswa tentang kemampuannya untuk mencapai tujuan tersebut, dan persepsi siswa apabila mereka berhasil atau gagal mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian, SRL meliputi sikap, strategi, serta motivasi yang dapat meningkatkan upaya siswa dalam belajar. Peranan siswa dan guru dalam self-regulated learning dapat dirangkum dalam tabel berikut ini.
Multi Konteks - Pembelajaran Matematika di Indonesia
Belajar dengan multi konteks yang didasarkan pada teori belajar dan teori kognisi saat ini mengisyaratkan bahwa pengetahuan dan belajar hendaknya diperoleh serta dilakukan melalui suatu pengkondisian yang melibatkan konteks sosial dan fisik.
Teori kognisi mengasumsikan, bahwa pengetahuan tidak mungkin dapat dipisahkan dari konteks dan aktivitas yang terkait dengan proses pengembangan pengetahuan tersebut. Dengan demikian, bagaimana seseorang belajar suatu pengetahuan dan keterampilan, serta situasi dimana dia belajar, merupakan bagian yang sangat mendasar dalam terjadinya proses belajar. Pada beberapa dekade terahir ini, para pendidik dan peneliti telah banyak mencurahkan perhatiannya untuk mencoba mengembangkan bagaimana agar aspekaspek yang dipelajari anak di sekolah bermanfaat bagi konteks lain di luar sekolah. Isu terbaru mengenai hal ini antara lain adalah adanya interes dan kecenderungan untuk menciptakan konteks serta situasi lebih baik dalam setting yang lebih bermakna sehingga, manakala anak meninggalkan sekolah mereka diharapkan mampu memanfaatkan resultan pengetahuan yang diperoleh di sekolah dalam kehidupannya di masyarakat.
Diskusi tentang contextual learning sangat terkait erat dengan ide-ide baru tentang hakekat kognisi dan belajar. Istilah-istilah seperti situated cognition, authentic activities, distributed cognition, dan communities of practice pada saat ini merupakan topik-topik pembicaraan yang sangat populer dikalangan para ahli pendidikan dan psikologi. Semua pembicaraan tentang konsep tersebut pada dasarnya merupakan suatu bukti pentingnya konteks dalam proses belajar. Sebagai contoh, bagaimana kita bisa mengidentifikasi pengetahuan serta keterampilan tertentu yang diperlukan siswa pada kehidupannya dikemudian hari, sementara perubahan yang terjadi di masyarakat berlangsung secara cepat sehingga pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkanpun juga berubah secara cepat? Bagaimana kita menciptakan konteks dan pengalaman belajar bagi siswa sehingga mampu memberdayakan mereka menjadi pembelajar mandiri dan pemecah masalah sepanjang hidupnya?
Dua pertanyaan tersebut mengisyaratkan pentingnya pembelajaran kontekstual yang diharapkan dapat memberdayakan siswa untuk menjadi individu yang mampu secara mandiri menghadapi setiap permasalahan dikemudian hari baik di jenjang sekolah lebih tinggi ataupun di lingkungan masyarakat.
Read More
Teori kognisi mengasumsikan, bahwa pengetahuan tidak mungkin dapat dipisahkan dari konteks dan aktivitas yang terkait dengan proses pengembangan pengetahuan tersebut. Dengan demikian, bagaimana seseorang belajar suatu pengetahuan dan keterampilan, serta situasi dimana dia belajar, merupakan bagian yang sangat mendasar dalam terjadinya proses belajar. Pada beberapa dekade terahir ini, para pendidik dan peneliti telah banyak mencurahkan perhatiannya untuk mencoba mengembangkan bagaimana agar aspekaspek yang dipelajari anak di sekolah bermanfaat bagi konteks lain di luar sekolah. Isu terbaru mengenai hal ini antara lain adalah adanya interes dan kecenderungan untuk menciptakan konteks serta situasi lebih baik dalam setting yang lebih bermakna sehingga, manakala anak meninggalkan sekolah mereka diharapkan mampu memanfaatkan resultan pengetahuan yang diperoleh di sekolah dalam kehidupannya di masyarakat.
Diskusi tentang contextual learning sangat terkait erat dengan ide-ide baru tentang hakekat kognisi dan belajar. Istilah-istilah seperti situated cognition, authentic activities, distributed cognition, dan communities of practice pada saat ini merupakan topik-topik pembicaraan yang sangat populer dikalangan para ahli pendidikan dan psikologi. Semua pembicaraan tentang konsep tersebut pada dasarnya merupakan suatu bukti pentingnya konteks dalam proses belajar. Sebagai contoh, bagaimana kita bisa mengidentifikasi pengetahuan serta keterampilan tertentu yang diperlukan siswa pada kehidupannya dikemudian hari, sementara perubahan yang terjadi di masyarakat berlangsung secara cepat sehingga pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkanpun juga berubah secara cepat? Bagaimana kita menciptakan konteks dan pengalaman belajar bagi siswa sehingga mampu memberdayakan mereka menjadi pembelajar mandiri dan pemecah masalah sepanjang hidupnya?
Dua pertanyaan tersebut mengisyaratkan pentingnya pembelajaran kontekstual yang diharapkan dapat memberdayakan siswa untuk menjadi individu yang mampu secara mandiri menghadapi setiap permasalahan dikemudian hari baik di jenjang sekolah lebih tinggi ataupun di lingkungan masyarakat.
Pembelajaran Berbasis Masalah - Pembelajaran Matematika di Indonesia
Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu strategi yang dimulai dengan menghadapkan siswa pada masalah nyata atau masalah yang disimulasikan. Pada saat siswa menghadapi masalah tersebut, mereka mulai menyadari bahwa hal demikian dapat dipandang dari berbagai perspektif serta untuk menyelesaikannya diperlukan pengintegrasian informasi dari berbagai disiplin ilmu.
Menurut Sears dan Hersh (2001, h.7), pembelajaran berbasis masalah ini dapat melibatkan siswa dalam berfikir tingkat tinggi dan pemecahan masalah. Selanjutnya Pierce dan Jones (2001, h. 71-74) mengemukakan karakteristik pembelajaran berdasarkan digunakan atau tidak digunakannya pendekatan PBM. Jika tidak banyak karakteristik PBM yang muncul dalam pembelajaran, maka pendekatan yang digunakan termasuk PBM rendah.
Sedangkan pada sisi lain, jika siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan-kegiatan yang mencerminkan segmen-segmen PBM, maka pendekatan yang digunakan tergolong pada PBM tinggi. Segmen-segmen PBM tersebut secara lengkapnya ..
1. Perencanaan, yang mencakup beberapa hal seperti:
(a) mempersiapkan siswa untuk dapat perperan sebagai self-directed problem solvers yang dapat berkolaborasi dengan fihak lain;
(b) menghadapkan siswa pada suatu situasi yang dapat mendorong mereka untuk mampu menemukan masalahnya;
(c) meneliti hakekat permasalahan yang dipersiapkan sambil mengajukan dugaan-dugaan serta rencana penyelesaian masalah.
2. Investigasi, meliputi kegiatan:
(a) mengeksplorasi berbagai cara menjelaskan kejadian serta implikasinya,
(b) mengumpulkan serta mendistribusikan informasi.
3. Penyajian Hasil: menyajikan temuan-temuan.
4. Tanya-Jawab/Diskusi:
(a) menguji kelemahan dan keunggulan solusi yang dihasilkan,
(b) melakukan refleksi atas efektivitas seluruh pendekatan yang telah digunakan dalam penyelesaian masalah.
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)