Pembelajaran Berbasis Masalah - Pembelajaran Matematika di Indonesia
Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu strategi yang dimulai dengan menghadapkan siswa pada masalah nyata atau masalah yang disimulasikan. Pada saat siswa menghadapi masalah tersebut, mereka mulai menyadari bahwa hal demikian dapat dipandang dari berbagai perspektif serta untuk menyelesaikannya diperlukan pengintegrasian informasi dari berbagai disiplin ilmu.
Menurut Sears dan Hersh (2001, h.7), pembelajaran berbasis masalah ini dapat melibatkan siswa dalam berfikir tingkat tinggi dan pemecahan masalah. Selanjutnya Pierce dan Jones (2001, h. 71-74) mengemukakan karakteristik pembelajaran berdasarkan digunakan atau tidak digunakannya pendekatan PBM. Jika tidak banyak karakteristik PBM yang muncul dalam pembelajaran, maka pendekatan yang digunakan termasuk PBM rendah.
Sedangkan pada sisi lain, jika siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan-kegiatan yang mencerminkan segmen-segmen PBM, maka pendekatan yang digunakan tergolong pada PBM tinggi. Segmen-segmen PBM tersebut secara lengkapnya ..
1. Perencanaan, yang mencakup beberapa hal seperti:
(a) mempersiapkan siswa untuk dapat perperan sebagai self-directed problem solvers yang dapat berkolaborasi dengan fihak lain;
(b) menghadapkan siswa pada suatu situasi yang dapat mendorong mereka untuk mampu menemukan masalahnya;
(c) meneliti hakekat permasalahan yang dipersiapkan sambil mengajukan dugaan-dugaan serta rencana penyelesaian masalah.
2. Investigasi, meliputi kegiatan:
(a) mengeksplorasi berbagai cara menjelaskan kejadian serta implikasinya,
(b) mengumpulkan serta mendistribusikan informasi.
3. Penyajian Hasil: menyajikan temuan-temuan.
4. Tanya-Jawab/Diskusi:
(a) menguji kelemahan dan keunggulan solusi yang dihasilkan,
(b) melakukan refleksi atas efektivitas seluruh pendekatan yang telah digunakan dalam penyelesaian masalah.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment