Bab 3 .1 ~ Materi Laporan Keuangan ~ Akuntansi Dasar
Pengertian Laporan
Keuangan
-
Laporan Keuangan merupakan ringkasan suatu
proses pencatatan transaksitransaksi
keuangan yang terjadi selama tahun buku
yang bersangkutan
-
Laporan Keuangan harus disusun berdasarkan
prinsip akuntansi yang lazim agar
para pembaca laporan keuangan memperoleh
gambaran yang jelas.
-
Laporan Keuangan yang disusun manajemen biasanya
terdiri dari :
1.
Neraca, yaitu laporan yang menunjukkan keadaan
keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
2.
Laporan rugi laba, yaitu laporan yang menunjukkan
hasil usaha dan biayabiaya selama periode akuntansi.
3.
Laporan perubahan modal, yaitu laporan yang
menunjukkan sebab-sebab perubahan modal dari jumlah pada awal periode menjadi
jumlah modal pada akhir periode.
4.
Laporan perubahan posisi keuangan, menunjukkan
arus dana dan perubahan-perubahan dalam posisi keuangan selama tahun buku yang
bersangkutan.
Penggolongan Aktiva,
Utang dan Modal
·
Susunan aktiva dan pasiva di dalam neraca adalah
sebagai berikut:
A.
Harta-harta/Aktiva (assets)
·
Aktiva Lancar (current assets)
·
Investasi Jangka Panjang (investment)
·
Aktiva Tetap Berwujud (fixed assets)
·
Aktiva Tetap Tidak Berwujud (intangible assets)
·
Aktiva/Harta Lainnya (other assets)
B.
Hutang-hutang dan Modal Sendiri
·
Hutang-hutang (liabilities)
·
Hutang-hutang Lancar (current liabilities)
·
Pendapatan yang Diterima Dimuka (unearned
income)
·
Hutang-hutang Jangka Panjang (long term debt)
·
Hutang-hutang lain (other liabilities)
C.
Modal Sendiri (capital)
·
Modal Saham yang Disetor (capital stock)
·
Agio/Disagio Saham (agio/disagio capital stock)
·
Cadangan-cadangan (reserve)
·
Laba Tidak Dibagi (retained earning)
·
Aktiva
Aktiva
adalah manfaat ekonomis di masa yang akan datang yang diharapkan akan diterima
oleh suatu badan usaha sebagai hasil dari transaksi-transaksi di masa lalu. Aktiva
mempunyai 3 sifat pokok :
1.
Mempunyai kemungkinan manfaat di masa yang akan
datang yang berbentuk
kemampuan (baik sendiri atau
kombinasi dengan aktiva yang lainnya) untuk menyumbang pada aliran kas masuk di
masa datang baik langsung maupun secara tidak langsung.
2. Suatu badan usaha tertentu dapat
memperoleh manfaatnya dan mengawasi manfaat
tersebut.
3. Transaksi-transaksi yang
menyebabkan timbulnya hak perusahaan untuk
memperoleh dan mengawasi manfaat tersebut sudah terjadi.
·
Aktiva Lancar
Yang
dimaksud dengan aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva-aktiva lain atau sumber-sumber
yang diharapkan akan direalisasi menjadi uang kas atau dijual atau dikonsumsi
selama siklus usaha perusahaan yang normal atau dalam waktu satu tahun.
Elemen-elemen yang termasuk
dalam golongan aktiva lancar ialah:
1.
Kas yang tersedia untuk usaha sekarang dan
elemen-elemen yang dapat disamakan dengan kas, misalnya check, money order, pos
wesel dan lain-lain.
2.
Persediaan barang dagangan, bahan mentah, barang
dalam proses, barang jadi, bahan-bahan pembantu dan bahan-bahan serta suku
cadang yang dipakai dalam pemeliharaan alat-alat dan mesin-mesin.
3.
Piutang dagang dan piutang wesel
4.
Piutang pegawai, anak perusahaan dan pihak-pihak
lain, jika akan diterima dalam waktu satu tahun.
5.
Piutang angsuran dan piutang wesel angsuran,
jika merupakan hal yang umum dalam perdagangan dan akan dilunasi dalam jangka
waktu satu tahun.
6.
Surat-surat berharga yang merupakan investasi
jangka pendek.
7.
Biaya-biaya yang dibayar di muka seperti asuransi,
bunga sewa, pajak-pajak, bahan pembantu dan lain-lain.
·
Investasi Jangka Panjang
Merupakan
aktiva tidak lancar yang di dalamnya termasuk beberapa macam investasi yang
bisa berbentuk surat-surat berharga, penyisihan dana, dan investasi jangka panjang
yang lain.
Elemen-elemen yang masuk
kelompok investasi jangka panjang adalah:
1.
Investasi jangka panjang dalam surat-surat
berharga seperti saham, obligasi dan wesel jangka panjang.
2.
Investasi dalam anak perusahaan, termasuk uang
muka jangka panjang.
3.
Investasi dalam bentuk aktiva tetap berwujud
(seperti tanah, mesin-mesin) tetapi belum digunakan untuk usaha sekarang.
4.
Penyisihan dana untuk tujuan jangka panjang
seperti dana pelunasan obligasi, dana ekspansi, dana pembelian saham sendiri,
dana pembayaran pensiun, dana penggantian gedung, dan lain-lain.
5.
Cash surrender value dari polis asuransi jiwa.
Aktiva Tetap Berwujud Adalah aktiva-aktiva yang dapat digunakan lebih dari satu
periode seperti tanah, gedung, mesin dan alat-alat, perabot, kendaraan, dan
lain-lain.
·
Aktiva Tetap Tidak Berwujud
Adalah
aktiva yang tidak memiliki wujud fisik, tetapi memiliki “hak” yang mempunyai
nilai bagi perusahaan, seperti goodwill, hak patent, merek dagang hak cipta,
dan lain-lain. Dalam kelompok ini termasuk juga saldo debit dari
pengeluaranpengeluaran yang belum diakui sebagai biaya tetapi pembebanannya
ditunda, seperti biaya pendirian perusahaan (organization costs).
·
Aktiva/Harta Lain-lain
Yaitu
aktiva-aktiva yang tidak dapat dimasukkan dalam kelompok-kelompok lain seperti
misalnya titipan kepada penjual untuk menjamin kontrak, bangunan dalam pengerjaan,
piutang-piutang jangka panjang, uang muka pada pejabat perusahaan dan lain lain.
·
Hutang dan Modal Sendiri
Hutang
adalah pengorbanan manfaat ekonomis yang akan timbul di masa yang akan datang
yang disebabkan oleh kewajiban-kewajiban di saat sekarang dari suatu badan usaha
yang akan dipenuhi dengan mentransfer aktiva atau memberikan jasa kepada badan
usaha lain di masa datang sebagai akibat dari transaksi-transaksi yang sudah lalu.
·
Modal sendiri
adalah hak milik
sisa (residual interest) dalam aktiva suatu badan usaha yang tersisa sesudah dikurangi
hutang. Dalam suatu badan usaha, modal sendiri adalah hak dari pemilik.
·
Hutang Lancar
Hutang
lancar atau hutang jangka pendek adalah hutang-hutang yang pelunasannya akan
memerlukan penggunaan sumber-sumber yang digolongkan dalam aktiva lancar atau
dengan menimbulkan suatu utang baru. Yang termasuk kelompok hutang lancar adalah:
1.
Hutang dagang, yaitu hutang-hutang yang timbul
dari pembelian barang-barang dagangan atau jasa.
2.
Hutang wesel, yaitu hutang-hutang yang memakai
bukti-bukti tertulis bempa kesanggupan untuk membayar pada tanggal terientu.
3.
Taksiran hutang pajak, yaitu jumlah pajak penghasilan
yang diperkirakan untuk laba periode yang bersangkutan.
4.
Hutang biaya, yaitu biaya-biaya yang sudah menjadi
beban tetapi belum dibayar. Misalnya hutang gaji, hutang bunga dan lain-lain.
5.
Hutang-hutang lain yang akan dibayar dalam waktu
12 bulan. Dalam kelompok ini hanya dimasukkan hutang-hutang, yang pelunasannya
akan menggunakan sumber-sumber dari aktiva lancar. Hutang-hutang yang tidak
dilunasi dari aktiva lancar tidak termasuk dalam kelompok ini. Misalnya hutang
obligasi yang sudah jatuh tempo dan akan dibayar dari dana pelunasan obligasi,
maka hutang obligasi ini tidak termasuk
hutang lancar, begitu juga hutang-hutang lancar yang akan dilunasi dari
dana-dana khusus yang sudah disediakan.
·
Pendapatan yang Diterima Di Muka
Adalah
penerimaan-penerimaan yang tidak merupakan pendapatan untuk periode yang
bersangkutan. Penerimaan-penerimaan semacam ini akan tetap dilaporkan sebagai
pendapatan yang diterima di muka sampai saat di mana penerimaan tadi dapat diakui
sebagai pendapatan.
·
Hutang Jangka Panjang
Adalah
hutang-hutang yang pelunasannya tidak menggunakan sumber-sumber yang digolongkan sebagai aktiva lancar, misalnya
hutang obligasi, hutang wesel jangka panjang dan lain-lain hutang yang sifatnya
sama. Bagian dari hutang jangka panjang yang jatuh tempo dan akan dilunasi
dalam waktu 12 bulan dan menggunakan sumbersumber aktiva lancar akan dilaporkan
dalam kelompok hutang lancar.
·
Hutang-hutang Lain
Hutang-hutang
yang tidak dapat dilaporkan dalam judul di atas, dilaporkan dengan judul
hutang-hutang lain. Misalnya hutang obligasi yang akan jatuh tempo tetapi akan dilunasi
dari dana pelunasan obligasi, hutang jangka panjang kepada pejabat perusahaan
atau kepada anak perusahaan dan lain-lain. Hutang-hutang yang mungkin timbul
karena aktivitas di masa lalu disebut hutanghutang yang belum pasti (contingent
liability). Hutang-hutang seperti ini ditunjukkan dalam neraca dengan catatan
kaki. Yang termasuk hutang-hutang yang belum pasti misalnya piutang wesel
didiskontokan, sengketa hukum, pajak dan beban-beban lain yang belum pasti, dan
garansi-garansi yang diberikan.
·
Modal Sendiri
Modal sendiri
adalah perbedaan antara aktiva dengan hutang dan merupakan kewajiban perusahaan
kepada pemilik. Dalam perusahaan perseorangan, modal ditunjukkan dalam satu
rekening yang diberi nama modal. Dalam perusahaan yang berbentuk firma modal
ditunjukkan dalam rekening modal masing-masing anggota. Dalam perusahaan yang
berbentuk perseroan modal ditunjukkan dengan rekening modal yang terdiri dari:
1. Modal Disetor
2. Laba Tidak Dibagi
3. Modal Penilaian Kembali
4. Modal Sumbangan
5. Modal Lain-lain
Lanjutan ==> Bab 3 .2 ~ Materi Laporan Keuangan ~ Akuntansi Dasar <== Lanjutan
5. Modal Lain-lain
Materi Ini Blm Selesai ,
Lanjutan ==> Bab 3 .2 ~ Materi Laporan Keuangan ~ Akuntansi Dasar <== Lanjutan
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment