Bab 5.2 ~ Materi Pencatatan Transaksi Dengan Perkiraan ~ Akuntansi Dasar

No comments
Pada akhir bulan Tuan Setra ingin mengetahui apakah dunia usaha jasa transportasi Penerapan Perkiraan dalam Transaksi

Penerapan praktek pencatatan dengan menggunakan perkiraan akan digambarkan
dengan contoh kasus perkiraan berikut :

Tn. Annuri mendirikan bengkel mobil “NUR TEKNIK” pada tanggal 1 Februari
2006.  Transaksi bulan pertama kegiatannya adalah sebagai berikut:

1/2/2006 Annuri menanamkan uangnya sebesar Rp. 35.000.000,00 ke dalam
  perusahaan.
2/2/2006 Menerima kredit dari bank sebesar Rp. 90.000.000,00
4/2/2006 Membeli peralatan bengkel sebesar Rp. 75.000.000,00 secara tunai.
5/2/2006 Perusahaan membayar kontrak sewa bangkel Rp. 3.000.000,00 untuk 1
  tahun.
7/2/2006 Membeli perlengkapan dari JAYA SAKTI secara tunai Rp.
 1.400.000,00
20/2/2006 Menerima uang dari para langganan untuk jasa bengkel yang diberikan
           Rp. 52.000.000,00
21/2/2006 Membeli perlengkapan berupa oli,air accu,mur baut dari WAHANA
    AUTOSPORT dengan cara kredit sebesar Rp. 6.000.000,00.
23/2/2006 Pemakaian perlengkapan sebesar Rp, 3.500.000,00
25/2/2006 Membayar gaji dan upah pegawai Rp. 6.750.000,00           
26/2/2006 Membayar macam-macam biaya Rp. 2.250.000,00
28/2/2006 Membayar kepada Bank Rp. 5.000.000,00 untuk pembayaran angsuran
pokok pinjaman, dan Rp. 1.000.000,00 untuk pembayaran bunga
pinjaman.
28/2/2000 Penyusutan peralatan bengkel sebesar Rp. 1.900.000,00

Untuk mencatat transaksi ke dalam perkiraan kita harus menyiapkan perkiraan
sebanyak yang kita butuhkan. Sebagai informasi untuk pengerjaan dalam Kasus diatas

kini kita sudah mengetahui ada 8 perkiraan untuk kelompok rekening Aktiva dan
Pasiva, sedangkan untuk kelompok laporan rugi laba kita perlukan 1 perkiraan

Pendapatan dan 5 perkiraan untuk Beban-beban yang terjadi.











No comments :

Post a Comment